SOFTSKILL ILMU BUDAYA DASAR
Disusun
Oleh :
Nama
: Nola Aditya
NPM : 17219284
Kelas
: 1EA19
PROGRAM SARJANA EKONOMI – MANAGEMENT
2019
MANUSIA dan PANDANGAN HIDUP
1.
MANUSIA
Manusia Secara bahasa manusia berasal dari kata“ manu” ( Sanskerta ), “mens”
( Latin ),
yang berarti berpikir berakal budi atau makhluk yang berakal budi. Secara
istilah manusia
dapat diartikan sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (
Genus ) atau seorang individu.
2. PANDANGAN HIDUP
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan
untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat
bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan,
tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari
pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut
filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran
dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup
itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Setiap
orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang
paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang
berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya,
apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal
yang bersifat negative.
Disinilah
peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan
pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang
tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi
masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Biasanya
orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung
kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta
kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa
pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor,
antara lain :
1.
Kurangnya penghayatan pandangan
hidup yang diyakini.
2.
Kurangnya keyakinan pandangan
hidupnya.
3.
Kurang memahami nilai dan tuntutan
yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
4. Kurang mampu mengatasi keadaan
sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
5. Atau sengaja melupakannya demi
kebutuhan diri sendiri.
Pandangan hidup tidak sama dengan
cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hiup erat sekali kaitannya dengan
cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat
mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau
masyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu
yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan
suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat.
Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan
hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta
tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah diterima
oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi
disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan
seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.
Menurut
Koentjaraningrat (1980), pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh
suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan
didalam masyarakat. Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap
hidup. Sedangkan menurut Manuel Kaisiepo (1982), pandangan hidup merupakan
bagian hidup manusia. Tidak ada seorang pun tang hidup tanpa pandangan hidup
meskipun tingkatannya berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra dari
seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya. Apa
yang dikatakan oleh seseorang adalah pandangan hidup karena dipengaruhi oleh
pola berfikir tertentu. Tetapi, terkadang sulit dikatakan sesuatu itu pandangan
hidup, sebab dapat pula hanya suatu idealisasi belaka yang mengikuti kebiasaan
berfikir yang sedang berlangsung di dalam masyarakat.
3. CITA-CITA
Cita-cita
adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Pandangan
hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Dalam kehidupannya
manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup
itu. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa
sikap hidup. Sudah tentu kadar atau tingkat cita-cita, kebijakan dan sikap
hidup itu berbeda-beda bergantung kepada pendidikan, pergaulan, dan lingkungan
masing-masing. Itulah sebabnya, cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup banyak
menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni yang melukiskan
cita-cita, kebajikan, dan hidup seseorang. Cita-cita ini perasaan hati yang
merupakan suatu keinginan, kemauan, niat, atau harapan. Cita-cita itu penting
bagi manusia, karena adanya cita-cita menandakan kedinamikan manusia.
4. KEBAJIKAN
Kebajikan
atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai
dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut
kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya
manusia cenderung berbuat baik. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus
melihat dari tiga segi, yaitu :
1.
Manusia sebagai pribadi Yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati. Suara
hati itu semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak.
Jadi suara hati itu merupakan hakim terhadap diri sendiri. Suara hati
sebenarnya telah memilih yang baik, namun manusia seringkali tidak mau
mendengarkan.
2.
Manusia sebagai anggota masyarakat Yang menentukan baik-buruknya adalah suara
hati masyarakat. Suara hati manusia adalah baik, tetapi belum tentu suara hati
masyarakat menganggap baik. Sebagai anggota masyarakat, manusia tidak dapat
membebaskan diri dari kemasyarakatan.
3.
Manusia sebagai makhluk Tuhan Manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan.
Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan
perbuatan yang tidak baik. Jadi, untuk mengukur perbuatan baik dan buruk, harus
kita dengar pula suara Tuhan atau Kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk
Hukum Tuhan atau Hukum agama. Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras
dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, dan Hukum Tuhan. Kebajikan
berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik,
ramah-tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang
melihatnya.
5. USAHA /
PERJUANGAN
Usaha
/ perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia
harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah
usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa
usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia ingin
menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia
harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik. Kerja keras itu
dapat dilakukan denga otak/ilmu atau jasmani/tenaga, dan bisa juga keduanya.
Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada
jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras dengan jasmani/tenaganya
daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan menigkatkan harkat
dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu miskin, melarat dan tidak
mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak boleh bermalas–malasan atau
bersantai–santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia
yang mengaturnya. Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena
kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia
satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan
keahlian/ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil
sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan
dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan/keahlian. Karena itu mencari ilmu
dan keahlian/ketrampilan itu suatu keharusan. Sebagaimana dinyatakan dalam
ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam
pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
6. HUBUNGAN MANUSIA dan PANDANGAN HIDUP
6. HUBUNGAN MANUSIA dan PANDANGAN HIDUP
Manusia adalah makhluk Tuhan yang diberikan akal dan pikiran, serta hati.secara psikologi karakter manusia terbentuk dari tiga unsur, yaitu pikiran, hati nurani, dan hawa nafsu.ketiganya ini harus barjalan dengan seimbang dan saling mengendalikan satu sama lain untuk menjadikan karakter yang baik pada manusia tersebut.Maka, manusia semasa hidupnyadalam setiap pekerjaan dan kegiatannya selalu menggunakan ketiga unsur tersebut,sejak dilahirkan, manusia tentu saja telah memilki karakter bawaan dari orang tuanya, dan memiliki berbagai macam pengalaman semasa hidupanya samapi dia dewasa. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya pandangan hidup yang berbada – beda pada setiap orang.
Pandangan hidup adalah sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang dilakukannya manusia pasti mempunyai pandangannya masing – masing. Saya sebagai makhluk Tuhan yang beragama meyakini bahwa Tuhan itu ada,dan sangat berperan penting dalam kehidupan.banyak hal – hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat di dunia ini, karena memang hal tersebut tidak akan bisa kita pikirkan dengan pikiran kita yang terbatas.hal inilah yang kita sebut sebagai iman.banyak orang yang mempertanyakan tentang kepercayaan orang lain yang tidak bisa diterima dengan akal sehatnya. Jawabannya adalah iman.karena iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.sama halnya seperti rasa sakit, cinta, dan kasih, yang kita tidak dapat mengetahui seperti apa wujudnya, dan tidak dapat kita pikirkan dengan akal sehat tetapi kita mempercayai keberadaan hal tersebut.
· Menurut
asalnya pandangan hidup dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Pandangan hidup yang berasal dari
agama,
2. Pandangan hidup yang berupa
ideologi, dan
3. Pandangan hidup hasil renungan.
·
Pandangan
hidup terdiri dari 4 unsur antara lain :
1. Cita – Cita yang diinginkan dapat
diraih dengan usaha dan perjuangan,
2. Berbuat baik dalam segala hal dapat
membuat seseorang merasa bahagia, damai, dan tentram,
3. Usaha atau perjuangan adalah kerja
keras yang dilandasi oleh keyakinan, danKeyakinan dan kepercayaan adalah hal
yang terpenting dalam hidup manusia.
Dalam
perjuangan menuju kehidupan yang lebih sempurna, sebagai makhluk Ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa. Manusia memerlukan nilai-nilai unsure yang akan dianutnya
sebagai pandangan hidup-nilai luhur adalah tolak ukur kebaikan yang berkenan
dengan hal-hal yang bersifat mendasar atau abadi dalam hidup manusia. Seperti
tentang cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai dalam hidup ini
Komentar
Posting Komentar