Contoh Kasus Etika Bisnis

Etika Bisnis Kasus Garuda

 

Diketahui Garuda menempati posisi no.1 awak kabin selama 5 tahun berturut-turut (tahun 2014-2018), per 2019 mengalami penurunan. Tak hanya itu Garuda juga mengalami penurunan 3 peringkat ke posisi 12 untuk Perusahaan Penerbangan terbaik di Dunia. Peringkat ini merupakan peringkat terendah di 7 tahun terakhir.

Tahun 2019 Garuda Indonesia terkena kasus etika bisnis. Diawali dengan penyelundupan onderdil salah satu merek kendaraan motor pada Pesawat A330 900NEO yang berakhir dengan pencabutan Direktur Utama Garuda Indonesia pada tahun 2019. April 2019 terjadi perdebatan transaksi yang ada pada laporan keuangan tahun 2018 yang merupakan praktik rekayasa akuntansi. Selain itu Komisi Pengawas Persaingan Usaha melakukan penyelidikan dan ditemukan indikasi adanya praktik persaingan tidak sehat di antaranya dugaan praktik Duopoli untuk menaikkan tarif tiket, rangkap jabatan direksi pada pasar yang sama, monopoli tiket perjalanan umrah.

 Analisis :

Setiap Insan Garuda Indonesia bertanggung jawab untuk berperilaku sesuai dengan Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia. Ternyata prestasi perusahaan yang selalu di atas menjadikan Garuda tidak berhati-hati dalam bersikap, salah satunya bersikap dalam mengambil keputusan. Seharusnya seorang pemimpin memiliki budaya kerja seperti integritas, kepemimpinanperilaku profesional, menjaga nama baik perusahaan. Dari kasus di atas Garuda dinilai memiliki sistem manajemen amoral, dilihat dari beberapa kasus di atas bersumber dari kepentingan diri sendiri atau beberapa pihak demi keuntungan sendiri atau perusahaan.

Perusahaan akan dinilai baik apabila sistem manajemen di dalamnya berjalan dengan baik dan tidak adanya perbuatan curang. Manajemen yang baik tercipta dari para personel yang baik. Bisa dibayangkan bila di suatu perusahaan banyak orang baik dalam arti karakter yang baik, sikap yang baik, etos kerja yang baik, sudut pandang yang baik dan sebagainya maka dipastikan perusahaan tersebut akan terus tumbuh berkembang.

Sumber daya manusia merupakan aset terpenting di dalam suatu perusahaan. Organisasi harus selalu memberikan pelatihan dan pemahaman mengenai etika kerja yang baik sehingga tercipta organisasi yang memiliki integritas. Fungsi pimpinan merupakan kunci sebuah organisasi yang memiliki integritas. Apabila seorang pemimpin memiliki integritas dan etika kerja yang baik maka akan menjadi contoh yang baik bagi anak buahnya.

Dengan banyaknya kasus yang menimpa Garuda Indonesia ini tentunya sangat tidak baik untuk  bisnis Garuda Indonesia kedepannya, harga saham akan berpengaruh dan juga citra baik yang sudah mereka bangun bertahun-tahun lamanya akan menjadi sia-sia. Disini kita dapat belajar bahwa untuk menjadi pribadi maupun perusahaan yang memiliki nilai dan kompetitif harus diisi oleh personil yang baik dan pintar, jangan menjadi orang yang kepintaran dalam arti mencurangi orang lain atau Perusahaan. 

Sumber : https://kumparan.com/heni-yati/garuda-terancam-pailit-etika-bisnis-kasus-garuda-1wqd9twyi1r

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Kasus Penyimpangan Good Corporate Governance (GCG) Dalam Etika Bisnis

Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis Terkait Perizinan

6 Rekomendasi Film, Series, dan Drama Bertema Sekolah